Wednesday 20 April 2016

Packing Light with pouch : what's on my backpack?

21:57 0 Comments

Simple! Konsep yg selalu saya pegang kalau mau packing kemanapun, termasuk perjalanan dinas dan jalan-jalan. Biasanya sih backpackeran.

Remember, just bring One Backpack and One Sling Bag

IMHO, Backpacker itu bawanya backpack dan tidak pakai paket tour and travel. Naik pesawat termasuk backpacker juga? Ya! Kadang kita para pekerja ini gak punya banyak cuti untuk ngeteng dengan Kereta Api, bus dan kapal *pembelaan* ;)

Jam terbang membuat anda semakin mengerti kebutuhan anda. Semakin sering jalan, barang bawaan saya semakin sedikit dan simple. Haha, karena saya semakin tahu, barang yang pasti akan saya pakai. Timing packing-nya juga makin cepat, biasanya 1x24 jam bahkan 1x12 jam sebelum berangkat ;)
sesaat sebelum mendarat di Soetta

Yang saya siapkan sebelum packing :

1.     Memikirkan padanan baju apa yang akan dipakai di sana!
Sebagai wanita, saya tetap mengutamakan fashion yang kece DEMI foto yang lebih indah. Terutama nih kalo itinerarynya ke pantai, awwww, mikir langsung padu padan pakaian yang sesuai. Dan ini penting untuk menghindari membawa baju yang tak terpakai.
2.     Membuat daftar barang yang akan dibawa, di atas post it! 

3.     Menyiapkan segala macam tas

a.     Tas Palazzo, hasil Diklat Prajab. Tas ini selalu saya bawa selama tahun 2015 kalau dinas dan jalan, bentuk dan warna netral serta muat semua barang yang saya perlukan. (thanks BPPK!)
b.     Tiga small pouches ini, dapatnya gratis dari hasil inap2 di hotel pas dinas hahaha ketauan ;)
c.     Toiletries organizer, lagi nge-hits ini beli di tokopedia.
d.     Goody bag kosong, PENTING! Untuk tempat oleh-oleh nanti, saya malas kalau pakai kardus, goody bag kan lebih kece.
e.     Sling bag, untuk barang2 yang gampang diambil, seperti handphone, dompet dan charger.
Contoh berikut ini adalah jalan-jalan ke Lombok (4-8 Februari 2016, 5D4N).

Pada saat packing :

1.     Klasifikasikan baju yang akan dibawa dan dipakai.

Setelah bikin itin kemana aja pas di Lombok, saya membagi dua, yaitu tujuan gunung (Pura dan Air Terjun) dan Pantai. Nah dari sini, saya udah mikirin mix and match baju.
Sehingga saya membawa :
  • 2 midi dress (bukan dress pesta tapi simple dress yang biasanya dibawa ke pantai loh)
  • 3 hot pants
  • 4 kaos
  •  2 tank top
  • underwear secukupnya
  • Handuk
Gerombolan pakaian ini saya lipat sedemikian rupa, ada juga yang digulung (folding or rolling) menyesuaikan, hingga muat dalam pouch merah ini.

Untuk perabotan kecil lainnya, disusun dalam pouch yang berbeda (putih).
2.     Karena saya adalah gadis dengan minus 3, sehingga banyak perlengkapan untuk mata yang saya perlukan mutlak.  

  • Kacamata renang minus
  • Snorkling glasses minus (supaya ikannya kelihatan jelas)
  • Sunglasses minus (supaya penglihatan jelas dan tetap keren)
Gerombolan perkakas ini disusun di pouch broken white.
3.     Toiletries Organizer disusun memadai.

4.     Setelah semua rapi dan dalam pouch. Lalu disusun di dalam backpack dan disesuaikan. Biasanya ada rongga di sisi samping, saya isi dengan botol air lensa kontak dan tongsis. 


5.     Susun barang-barang berharga dan intensitas ambil yang tinggi disling bag.
6.     VOILA! Simple and Light! Siap terbang ke Lombok.


Tips Penting :

1.     Milikilah pouch seperti itu, atau beli bag in bag. Membantu sekali dalam packing yang padat dan rapi.
2.     Pastikan pakaian yang kamu bawa, AKAN DIPAKAI. 
Untuk meminimalisasi, baju tidur, cukup sepotong dibawa khusus untuk 4 malam. Atau baju yang mau dipakai besok, bisa dipakai untuk baju tidur malam sebelumnya. haha

3.     Peralatan mandi seperti sabun, shampoo dkk (perlu kalau nginapnya dengan sewa rumah Airbnb, i.e.) mereka bisa dibeli di Alfamart Lombok, small size, terus nanti ditinggal aja di Lombok, karena kami beli satu botol sabun untuk 4 orang.
4.     Goody bag kosong sangat membantu, jadi kalau bawa oleh-oleh tidak ribet dengan plastik kresek atau kardus (saya menghindari kardus)
Kalau packing kamu bagaimana? Ada trik lainnya?

Happy packing!

Ps. Perjalanan berikutnya aku mau challenge diriku sendiri utk pack lighter lagi!

Update :
Pack lighter, ini contoh aku packing untuk Euro Trip Mei 2016 selama 17 hari.



Sunday 17 April 2016

Derawan : kepulauan yang tak sekadar menawan (part II)

22:18 0 Comments


Pulau Maratua
The most beautiful island I ever seen.

Keesokan harinya, kami mulai perjalanan islands hopping. Bersantai sejenak menikmati tiga warna laut sekaligus, biru turqoise, biru kehijauan dan biru gelap di Pulau Maratua. Waktu tempuh 15 menit untuk bisa mencapai pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia ini. Berbeda dengan Pulau Derawan yang kelihatan ramai, meskipun Pulau Maratua lebih luas terdiri dari 19 desa, namun letak desa yang saling terpisah jauh dan kesulitan transportasi membuat pulau ini bukan menjadi pilihan utama untuk penginapan. Namun, tersedia Maratua Paradise Ressort yang merupakan water villa yang bisa menjadi pilihan penginapan.
Maratua Resort
Pulau Maratua  mengakomodasi ressort yang incredibly wonderful. Kalau kamu search “derawan” di google, kebanyakan akan keluar foto birunya Pulau Maratua ini :)


Maratua Island
Pulau Kakaban
Jellyfish lake.

Bertolak dan melanjutkan island hopping, dengan jarak tempuh sekitar 30 menit kami tiba di Pulau Kakaban seluas 774,2 Hektare.
Tidak lengkap bila ke Kepulauan Derawan tanpa mengunjungi Pulau Kakaban yang terkenal dengan wisata biota terunik yang menjadi ikon di Kabupaten Berau, ubur-ubur tak menyengat!Membayangkan pengalaman eksklusif berenang bersama hewan lucu ini membuat kami semua lupa akan teriknya matahari ketika itu. Untuk bertemu dengan spesies langka ini, kami melewati rimbunan Hutan Mangrove. Vegetasi spesial wilayah tropis tertata rapi oleh pemerintah setempat dengan tangga terbuat dari kayu ulin yang terkenal sebagai ‘besi Kalimantan’, menuju Danau Kakaban.


Beberapa spesies ubur-ubur yang bisa ditemukan di danau air payau ini adalah Cassiopeia ornata, Mastigias papua, Aurelia aurita dan Tripedalia cystophora. Ribuan ubur-ubur mengelilingi kami dan rasanya sangat memukau, mengingat ubur-ubur adalah spesies yang bisa ‘nyetrum’. Ubur-ubur ini terperangkap selama ribuan tahun dalam Danau Kakaban sehingga mereka mulai beradaptasi dan menjadi ubur-ubur mutant kehilangan yang kemampuan sengat.
Sensasi yang saya rasakan saat menyentuh Mastigias Papua, ubur-ubur coklat bening adalah seperti menyentuh jelly-nya jelly, walaupun setelah beberapa lama kemudian kami merasa geli sendiri melihat ubur-ubur yang cenderung ramah terhadap manusia ini. Aurelia Aurita merupakan jenis ubur-ubur yang sangat kami hindari karena terlihat seram dalam artian sepertinya ubur-ubur yang berbentuk seperti plastik putih tipis dan sangat transparan itu mampu menempel di dalam pakaian kami, walaupun kenyataannya kami hanya parno.  

Pulau Sangalaki
Setelah mengisi amunisi kami di siang hari, motor cepat pun meluncur ke Pulau Sangalaki untuk snorkeling. Sekitar 3 km dari Pulau Sangalaki merupakan spot snorkeling dimana kami menjumpai keanekaragaman hayati. Sekumpulan terumbu karang, bintang laut, dan ikan warna warni yang saya tidak bisa sebut satu persatu spesiesnya menghiasi birunya laut terpantul sinar matahari. Ada pengalaman luar biasa saat snorkeling yakni bertemu dengan Pari Manta (Manta birostris). Menurut pengakuan Pak Jamir, kalau beruntung kami bisa melihat Pari Manta dan beruntungnya kami dari atas kapal sebelum turun untuk snorkeling dapat melihat spesies tersebut melesat lincah dengan eloknya menghibaskan sayap di kiri-kanan.

Ikan Manta

Kami pun terjun untuk melihat keberuntungan lebih, menyapa Pari Manta lebih dekat. Awalnya kami mengejar Pari Manta yang gesit ini kemanapun dia pergi dan tahu-tahu saja menghilang. Tiba-tiba Pari Manta ini berenang di bawah kami. Seketika jantung kami serasa berhenti, tercengang, melihat primadona laut dengan lebar lebih kurang 6 meter  sebesar dan sedekat itu.  Tidak perlu takut dengan pari jenis ini, Pari Manta bukanlah pari yang menyengat.

Gosong/Gusung

Selamat tinggal biota laut yang indah, saatnya kami kembali ke motor cepat dan bertolak ke tujuan berikutnya yaitu Gosong Panjang.  Gosong merupakan bentukan daratan kecil yang diselimuti pasir putih sepanjang mata memandang. 





Berayun-ayun kaki sejenak di  hamparan pasir putih membuat kami terenyuh betapa indahnya Indonesia. Kunjungan ke gosong pasir ini mengakhiri perjalanan panjang kami seharian penuh. Waktu setempat menunjukkan pukul  5 sore dan kami harus kembali ke Pulau Derawan yang berjarak tempuh 5 menit dari surga kecil ini.

Masih sekapur sirih
Keberadaan wisata alam Kabupaten Berau tidak terlepas dari peran pemerintah dan swasta. Wilayah dengan penduduk mayoritas dari Kutai, Banjar, Bugis, Jawa dan Bali ini, mulai berkembang menarik wisatawan dalam kurun waktu 10 tahun. Dilanjutkan dengan pembangunan Derawan Dive Ressort oleh pihak swasta yang semakin ikut menyemarakkan Kepulauan Derawan ke seluruh Indonesia bahkan manca negara. Menurut pengakuan Pak Jamir, sejak tahun 2010 beliau sudah melayani banyak tamu dan rombongan dengan komposisi 75% WNI dan 25% WNA (mayoritas dari Eropa). Bulan Februari-Mei merupakan bulan paling bagus untuk mengunjungi Kepulauan Derawan, namun dengan kondisi iklim saat ini tidak begitu bisa dipastikan angin kencang bisa terjadi kapan.

bermain kano bersama wong cilik setempat

Inilah Kepulauan Derawan yang tak sekedar menawan, juga mampu menghipnotis wisatawan dengan kekayaan aneka ragam hayati. Momen-momen menakjubkan seperti menyentuh ubur-ubur dan semakin dekat dengan biota laut yang jelita menjadi pengalaman luar biasa yang akan selalu bangga untuk diceritakan.

Senja di Pulau Derawan

Catatan Kecil
1.Terkait itinerary kami menyusun sendiri dan konsultasi dengan pak Jamir (085273226661). Pelayanan yang diberikan sangat prima.
2. Soal makanan, ikan menjadi pilihan utama. Ibu yang memasak (Ibu Jamir) untuk kami berasal dari Manado dan sambal yang dia buat sangat menggoyang lidah. Bagi pecinta kuliner, Kima (Tridacna maxima) rasanya sedap dan sangat kenyal. Namun, belakangan saya browsing tentang hewan yang hidup menempel pada terumbu karang ini termasuk kekayaan ekologis yang berperan penting dalam ekosistem. Untuk mengambil Kima, mereka harus mencungkil badan terumbu karang yang ditempeli oleh Kima. Kami tidak menyarankan anda untuk memakan Kima.
3. Sangat disarankan bagi yang ingin menginap di water villapesanlah jauh-jauh hari sebelumnya agar tidak keburu habis di-book orang lain.
4. Di sebelah timur Pulau Derawan, jika beruntung, anda bisa melihat penyu bertelur yang dimulai sejak senja hingga dini hari.  
5. Realisasi budget total per orang adalah Rp 4 juta rupiah sudah termasuk tiket pesawat PP Jakarta-Berau dan sharing cost untuk tujuh orang.

Friday 15 April 2016

Derawan : kepulauan yang tak sekadar menawan (part I)

18:29 0 Comments




“The world is a book, and those who do not travel read only one page”, kata Saint Augustine. Ambil langkah dan bepergianlah, baik itu ke luar maupun dalam negeri. Namun tak ada salahnya melihat eksotisme Indonesia terlebih dahulu. Kelak bila anda bepergian ke luar negeri dan bertemu dengan penduduk setempat, Anda sudah siap untuk menceritakan indahnya alam Indonesia.


Sekapur sirih

Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kepulauan ini memiliki empat pulau andalan, yaitu Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban yang sangat giat dipromosikan oleh pemerintah Kabupaten Berau sebagai wisata unggulan. Pulau Derawan merupakan pulau yang paling ramai penduduk dan selalu menjadi pilihan wisatawan untuk menginap dan berwisata kuliner. Pulau seluas 44,6 Hektare ini, memiliki berbagai pilihan resort seperti homestay di atas laut (water villa) atau rumah penduduk.

Untuk mencapai kepulauan ini, ada dua alternatif, yaitu melalui Tarakan atau Berau. Jika anda memilih via Tarakan, maka tujuan penerbangan anda adalah Bandara Juwata Tarakan kemudian lewat jalur laut selama sekitar 6 jam perjalanan.  Kami memilih melalui Berau, penerbangan bersambung Jakarta-Balikpapan-Berau. Di Bandara Kalimarau, Berau, kami sudah dijemput untuk kemudian melewati sekitar 2-3 jam perjalanan darat untuk sampai ke Pelabuhan Tanjung Batu. Kapal motor cepat kami sudah menunggu di bibir dermaga untuk membawa rombongan menuju Pulau Derawan. 



Rincian Transportasi

  • ·       Pesawat CGK-BPN    sekitar 2 jam
    ·       Pesawat BPN-BEJ     sekitar 45 menit
    ·       Mobil BEJ-Pelabuhan Tanjung Batu sekitar 2 jam
    ·       Speedboat Tj Batu-Derawan sekitar 45 menit
    Total lama perjalanan (tanpa waiting time) sekitar 5,5 jam
    Realisasinya, kita take off dari CGK pukul 06.10 am WIB, dan touchdown di Pulau Derawan pukul 5.36 pm WITA
suasana dermaga di sore hari

Pulau Derawan
Sudah seharian kami berada di perjalanan udara, darat dan sekarang laut. Pendar langit mulai meredup setelah 45 menit kami berguncang di dalam motor cepat, akhirnya kami berhasil melihat daratan, Pulau Derawan. Penginapan dan kapal motor cepat penduduk melumuti bibir pantai pulau. Kegiatan rutin bepergian ke pantai seperti bermain dengan kano hingga minum es kelapa muda kami dapatkan di pulau ini. Kami juga menggunakan jasa penyewaan sepeda selama 2 jam untuk mengelilingi Pulau Derawan yang dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit.



suasana di pagi hari



Pukul 7.30 am WITA, seperti yang sudah dijanjikan dengan Pak Jamir (sang pahlawan, pemerhati lokal, dan pemberi layanan prima, thank you Pak Jamir), kita capcus dengan speedboat beliau..tujuan pertama : ISLANDS HOPPING!!!