Monday 18 December 2017

Postcrossing : mengenal dunia melalui postcards

20:53 0 Comments
Beberapa koleksi postcard yang sudah aku dapat. Atau bisa juga dilihat di tab menu POSTCARDS blog ini.
Suka jalan-jalan dan pengen punya hobi yang bisa membawa keliling dunia?
Coba deh ikutan Postcrossing.
Konsep project tukar menukar Kartu Pos ini adalah, kamu akan mengirimkan kartu pos ke alamat yang diberikan oleh situs secara acak dan selanjutnya kamu akan menerima kartu pos yang entah dari siapa dari belahan dunia mana.
Menarik kan?
Sign up langsung di www.postcrossing.com
Postcard pertama yang kuterima yaitu dari Prancis. Bagus banget yaaa....

Buat aku, tujuan ikut Postcrossing adalah:
1. Melihat dunia melalui gambar di kartu pos
2. Mengenal kehidupan orang lain di tempat tersebut melalui tulisan personal si pengirim dalam isi kartu posnya.
2. Mempunyai hobi, menyalurkan cerita tentang Indonesia
3. Koleksi gift/koin dari berbagai negara.
Seri visit Indonesia ini aku beli di Kantor Pos Pasar Baru a.k.a Filateli. Satu set isinya 4, harga IDR 12,000
Biaya yang dikeluarkan juga gak mahal.
Untuk kartu pos bisa dibeli di Kantor Pos atau online dimulai dari harga IDR 3,500.
Menurut Permenkominfo, untuk pengiriman postcard (berat surat s.d. 20gr) memakai tarif perangko semurah ini (tidak ada fasilitas tracking):
1. Asia Pasifik IDR 6000-7000
2. Afrika dan Eropa IDR 7,000
3. Amerika IDR 8,000
Murah kannnn??
Pak Pos nya bilang gini, "postcard sekarang ini digunakan sebagai hobi, bukan tujuan komersial."
Selain postcard yang bagus, perangko yang indah juga perlu kamu miliki. Perangko ini saya beli di kantor pos filateli.
Ketika kamu mengirim postcard, kamu akan mendapatkan Postcard ID sebagai identitas postcard yang wajib kamu tulis. Penerima akan meregistrasi ID ini saat mereka menerima postcard dari kamu. Kamu juga begitu ketika menerima postcard, wajib registrasi ID postcard dari mereka.
Untuk warga Indonesia akan diberi postcard identitas dengan huruf ID.


Postcards yang siap dikirim ke luar negeri. Biasanya memakan waktu minimal 2 minggu untuk sampai tujuan.

Tips untuk yang baru mau nyobain hobi ini.😉
1. Untuk membuat profil kamu sebagai Postcrosser yang santun dan tahu apa yang kamu mau.
Perkenalkan diri terlebih dahulu dan tinggal dimana.
Sebutkan hobi kamu apa atau hal-hal yang kamu suka.
Tulis kamu mau isi postcard bertuliskan tentang apa.
Sebagai tambahan, kamu bisa menuliskan Postcard apa saja yang kamu lebih tertarik untuk membantu mereka memilih gambar Postcard.
Beberapa postcrosser menuliskan "Tolong jangan mengirimkan postcards bergambar kartun, bunga, .....", duh aku sih tidak menyarankan ya.
2. Usahakan untuk memilih postcard sesuai dengan yang mereka harapkan. Tulis juga dengan tulisan tangan kamu (semoga rapi) tentang dirimu.
Happy Postcrossing💞
Pertama kali gabung postcrossing, saya hanya diperbolehkan mengirim dan menerima 5 postcards. Setelah 2 tahun, baru bisa mengirim hingga 10 postcards dan terus bertambah.

Catatan kecil:
1. Selalu menuliskan nomor ID pada postcards. Nomor ID ini memudahkan mereka untuk registrasi postcard kamu yang sudah sampe.
Aku pernah sih lupa nulis ID :(
Aku pernah lupa menuliskan postcard, untung dibantu oleh sistem postcrossing.
2. Bagaimana kalau postcard tidak terkirim? Setelah 3 bulan, apabila penerima tidak meregistrasi Postcard ID kamu alias tidak terkirim (kan gak bisa di-tracking), maka postcard kamu dianggap expired, dan kamu bisa mengirim postcard lagi ke alamat yang lain.

Wednesday 22 November 2017

Simple Guide to Visit Vatican Museum

17:51 0 Comments
Merencanakan kunjungan ke Vatikan sendiri? Kenapa tidak.
Suasana alun-alun basilika St. Peter saat ibadah untuk general audience. Can you spot Papa Fransesco?

Hai hai selamat datang kembali.
Masih di Italia, harus menyempatkan diri untuk berkunjung ke Negara Vatikan, yang letaknya tidak jauh dari Kota Roma.
Transportasi : naik metro  turun di stasiun metro Linea A Musei Vaticani, lalu ikuti petunjuk arah yang telah disediakan.
Kalau cuma ingin mengunjungi Negara Vatikan, tidak perlu beli tiket apapun.
Kalau ingin bertemu dengan Paus, cek jadwal Papa Fransesco di sini. Pada saat general audience, kamu bisa melihat Paus di alun-alun basilika St. Peter.
Tapi kalau ingin menjelajah Museum Vatikan, tiket bisa dibeli secara online di sini.
Durasi yang dibutuhkan menjelajah Museum Vatikan : 6 jam (sudah termasuk antri, makan siang, istirahat dan beli souvenir)
Tiket bisa dibeli maksimal 3 bulan sebelum hari kunjungan.
Terdapat banyak sekali pilihan tour, tapi saya memilih yang paling standard dan murah 💃 , berikut ini.
Pre-Sales Fee dikenakan bagi online booking. Keuntungannya ketika di sana bisa skip the line😇

Choose your own tour
Coba cek di websitenya, banyaaaaaak banget pilihan tour, ada reduced ticket juga, dll. Saya pertama kali ngeliat sampe pusing dan bingung nentuin yang mana. 
Setelah memilih visit the museum, akan muncul layar ini dan klik choose your tour di pojok kiri bawah
Tampilan menu Choose your tour. Saya memilih Individual Visitors.
Apa bedanya?
1. Individual Visitors : untuk yang ingin explore sendiri, lebih flexible. (I took this tour)
2. Pilgrims : penggembara yang berkunjung untuk tujuan religius
3. Blind Visitors : untuk penyandang tuna netra, Vatikan menyediakan gratis multi-sensor tour sehingga bisa merasakan karya di Museum Vatikan dengan indra peraba.
4.Deaf Visitors : untuk penyandang Tuna Rungu, disediakan tour guide gratis dengan bahasa isyarat Italian Sign Language.
5. Groups : untuk yang ingin meng-explore bersama pengunjung lain, semacam "open trip" dengan harga yang sama dengan Individual Visitors.
6. Families : dengan konsep family friendly, jadi yang datang bersama anak-anak (max. 2 anak, usia max. 18 tahun atau pelajar 25 tahun) bisa mendapatkan Family Tarif.
Individual Visitors utk Museum : Tuh kan banyak pilihannya. Kalau milih yang GROUP juga akan keluar pilihan ini.
Cara menentukan pilihan dengan sederhana adalah:
1. Tentukan dulu mau pakai tour guide atau tidak. Kalau ya, pilih yang "Guided Tour", kalau tidak mau pakai tour guide, pilih yang "Open Tour". Bisa juga sewa audio guide.
2. Tentukan mau ambil paket include makan atau tidak? Pagi, siang, atau malam. Kalau gak ambil paket makan juga gak apa-apa, di sana ada cafe dan restaurant juga.

Berdasarkan pertimbangan bahwa saya tidak pakai tour guide, tapi pakai audioguide, dan gak include makan, maka saya memilih Open tour of the Museums and Sistine Chapel with Vatican Museums audioguide


Ada reduce tiket juga untuk usia 6-18 tahun, Individual priests, men and women religious, seminarians and novice, dan pekerja di Vatican City.
Setelah memilih tanggal, maka akan muncul pilihan jam. Fyi, setiap hari Minggu, Museum Vatikan ditutup.
Saya memilih untuk berkunjung pada pukul 10.00 waktu setempat.
Tahun 2018, harga naik katanya. Udah kayak apartemen yg hari Senin harga naik😆
Yippie, booking voucher-nya udah masuk ke email, tinggal dicetak. Ini contoh tiket saya dan orang tua = 3 pax.
Inside the Vatican Museum 
Setelah menukarkan booking voucher dengan tiket masuk dan peta Vatican Museum, kami pun masuk dengan men-scan barcode tiket pada gate yang telah disediakan. Perhatikan peta dan ikuti petunjuk arah yang telah disediakan dan budayakan antri, jangan melawan arus pengunjung hanya karena ingin buru-buru. Untuk hal-hal darurat, selalu ada Emergency Exit
Khusus di Sistine Chapel, pengunjung dilarang berisik dan mengambil gambar atau video di kapel ini.
Salah satu penampakan dinding dan langit-langit di Museum Vatikan.

Bapak dan Mamak yang konsentrasi penuh berdiskusi tentang lukisan di Museum Vatican
Beautiful ceiling. Sebelah kiri adalah kubah dengan olucus dan kanan adalah langit-langit lorong.

Di pojok kiri atas : permadani sekaligus lukisan "The Last Supper". Masih terdapat banyak permadani lukisan yang sudah rusak dan sedang direkonstruksi oleh para biarawati di Vatikan
Tangga spiral paling indah di dalam Museum Vatican. What a marvelous stair I ever seen!
Awal masuk ke museum, kami masih semangat menelisik satu per satu lukisan, sambil membuka alkitab, "ini kisahnya tertulis dimana ya?". Tapi lambat laun karena lelah banget, akhirnya banyak koleksi sejarah yang kami hanya lihat sekedarnya. hahaha. Kami pun memutuskan untuk makan siang di cafetaria yang disediakan. Porsinya pun tak tanggung-tanggung banyak banget. 
Museum Vatikan sangat teramat besar dan punya puluhan ribu koleksi, gak akan cukup hanya sekali datang untuk melihat semua dan menilik satu per satu.
Pecinta perangko? 💕Di akhir tour, anda akan menemukan Vatican Philatelic and Numismatic Office yang menyajikan history perangko dan koin Vatikan. 

Semoga bermanfaat ya buat yang mau ke Museum Vatikan!
God bless you💕
Catatan kecil:
1. Sebelum mengunjungi Museum Vatican, saya membekali diri dengan menonton video National Geography "Inside The Vatican", it helps me a lot!
2. Bawa bekal sederhana seperti air putih dan snack/buah.
3. Poste Vaticane a.k.a kantor pos. Silahkan mengirimkan postcards dari Museum Vatican langsung, terdapat kantor pos yang menjual perangko yang tutup jam 4 sore.
4. Bawa earphone ya supaya pas dengerin audioguide bisa pakai earphone aja. Kita pun bebas bergerak dan suara audioguide jelas terdengar.
5. Di pinggir-pinggir jalan menuju Vatikan itu sendiri, sebenarnya akan banyak sekali tour guide yang menawarkan jasa perjalanan mereka buat Anda mengelilingi Museum Vatikan. Bisa jadi pilihan sih, tapi saya lebih suka yang pasti aja beli tiket online di website resmi.

Wednesday 15 November 2017

Jalan-jalan ke Roma : mengintip puing-puing kekuasaan Romawi Kuno

15:06 0 Comments

Ciao! Benvenuti a Roma!
Perbedaan mencolok di Roma dibanding ibu kota negara di Eropa lain yg pernah saya kunjungi adalah
  1. dimana-mana ada gereja/basilika dan fountain/air mancur, so stunning,
  2. dimana-mana terdapat puing-puing bangunan kuno zaman Kekaisaran Romawi menjadi saksi kekuasaan Julius Caesar,
  3. tingkat ketampanan sebanding dengan brewok para pria yg berhasil menembus titik puncak kurva maskulinitas,
  4. tingkat kriminalitas dan homeless yang  tinggi, dan
  5. semua terasa murah di Roma.
Transportasi di Roma : Metrebus
Melihat keabadian sejarah peradaban Romawi Kuno di jantung kota Roma sebenarnya cukup 2-3 hari.
Selain hampir dapat ditempuh seluruhnya dengan berjalan kaki, saya juga membekali diri dengan tiket Metrebus. Tiket ini bisa digunakan untuk metro, bus, dan tram (saya paling sering pakai metro). Biasanya, saya beli 48h untuk 2 hari.
Variasi tiket Metrebus :
  • Roma 24h, valid 24 jam sejak pertama kali digunakan, harga €7 (± Rp 112,000)
  • Roma 48h, valid 48 jam sejak pertama kali digunakan, harga €12,5 (± Rp 200,000)
  • Roma 72h, valid 72 jam sejak pertama kali digunakan, harga €18 (± Rp 288,500)
Tiket Metrebus bisa dibeli di mesin tiket dengan uang lembaran atau koin (tidak bisa dengan Credit Card) di stasiun Metro (tanda M merah) dan kios-kios kecil sekitar stasiun/terminal.

Cara menggunakan tiket Metrebus di stasiun metro, tiket dimasukkan ke dalam slot yang tersedia lalu tiket akan *tuink* muncul lagi ke permukaan dan portal terbuka. Jangan lupa tiketnya diambil lagi dan disimpan ya.

Peta, selalu perhatikan peta. Jalur metro di Roma hanya ada 2, yaitu Linea A (warna merah) : Anagnina-Battistini dan Linea B (warna biru) : Laurentina-Ribibbia. Stasiun pusat adalah Roma Termini.

Dari Fiumicino Airport ke pusat kota, bisa menaiki TerravisionBus, ShuttleBus atau bus lainnya yang menuju Termini, sekitar 1,5 jam. Bisa juga dengan Trenitalia, kereta langsung seharga €14 (± Rp 224,000) , dari Stasiun Termini ke Fiumicino yang bisa dibeli di mesin tiket. Pilihan lainnya dari Stasiun Roma Tuscolana ke Fiumicino dengan kereta seharga €8 atau sekitar Rp 128,000.

Short story. Btw, homeless di Roma banyak banget dan berani-berani. Waktu pertama kali mau beli tiket di mesin di salah satu stasiun Metro, aku kan udah bisa sendiri ya. Tapi, ada ibu-ibu berdiri di mesin itu dan berlagak membantu saya untuk membeli tiket. Ujung-ujungnya, dia minta duit. Jadi, supaya hidup tetap aman, saya kasih koin, lupa berapa euro. Makanya, kalau melihat ada orang yang berdiri di mesin dan mau bantuin, mending pindah ke mesin lain aja. Kumbang tak hanya seekor, kembang tak hanya sekuntum. Begitu juga mesin tiket, tidak hanya sebiji. 
Lokasi-lokasi yang saya kunjungi di Roma.
1. Fontana del Tritone.
This fountain located in front of Sina Bernini Bristol Hotel, stasiun metro terdekat adalah Barberini. Fountain ini melukiskan Tripton, putra Neptunus, sedang meniupkan terompet kerangnya untuk menghentikan banjir. Tripton berlutut dengan alas kerang dan ditemani empat ekor lumba-lumba.

2. Fontana di Trevi
Dasar kolam paling biru dengan ukiran patung yang menakjubkan! Fontana di Trevi merupakan fountain paling terkenal dan paling ramai dikunjungi, selalu saja ramai. Lihat saja megahnya patung Neptunus dikelilingi patung-patung lain termasuk patung kuda. Luar biasa!
Keagungan Trevi. Fontana ini kami tempuh dengan berjalan kaki dari Stasiun Barberini, setelah melihat Fontana del Tritone
Keadaan sesungguhnya di Fontana di Trevi yang penuh dengan lautan manusia.

Mitos : Kalau melempar koin ke dasar kolam tanpa melihat ke belakang, kita akan kembali lagi ke Roma.
Fakta : Tahun 2016, saya lempar koin di Trevi. Tahun 2017 saya ternyata kembali lagi ke Roma dan melihat Trevi ini kembali.
Pertanyaan : Nah, tahun 2017 saya tidak melempar koin, apakah tahun 2018 saya tidak ke sana lagi?🙇


3. Palazzo Colonna
Palace ini merupakan gedung parlemen, tempat berjalannya pemerintahan Italia.
4. Colloseum
A must visit in Rome!Hebatnya orang Eropa adalah mereka tidak menutupi sejarah kelam mereka. Lihat saja Colloseum yang menjadi saksi pertandingan berdarah, tidak sayang nyawa, antara gladiator (prajurit bersenjata) melawan gladiator, gladiator melawan hewan buas, dan gladiator melawan narapidana. Ribuan penonton di masa Kekaisaran Romawi menjadikan pertandingan itu sebagai hiburan. Yang bertahan hidup hingga akhirlah yang menang.
Sampai detik ini, peninggalan peradaban Romawi dan semua reruntuhan puing-puing saksi kemegahan dipertahankan, dirawat dan dipugar menjadi sumber devisa negara dari sektor pariwisata.
Colloseum dipugar, rencana pemerintah Roma adalah membangun kembali bagian-bagian yang telah rusak pada arena pertandingan ini sehingga menjadi arena Colloseum seperti yang dirancang sedia kala. Stasiun metro terdekat adalah Colloseo (Linea B).
5. Museum Vittorio Emanuele II
Vittorio Emanuele II adalah raja pertama Italia bersatu. Museum besar berlantaikan marmer ini memiliki balkon yang menyajikan pemandangan kota Roma dari atas. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari Colloseum. Free  entry!
teras depan Museum Vittorio Emanuele II
6. Basilika St. John Lateran dan Patung San Fransesco di Assisi.
Basilika dan patung San Fransesco di Assisi. ini sebenarnya tak sengaja kami temukan karena dekat dengan apartemen menginap. Basilika St. John Lateran merupakan gereja tertua dan katedral di Roma yang termasuk kategori must visit untuk basilika. Ada patung 12 murid Yesus di dalam basilika. Ingat, untuk berpakaian sopan ya.
Di seberang basilika St John lateran, terdapat patung St. Fransesco di Asssisi, Santo pelindung lingkungan hidup.
7. Pantheon
Pembangunan Pantheon didedikasikan sebagai rumah semua dewa. Teras depan disambut dengan tiang-tiang kuil menjulang dan di bagian dalam terdapat kubah besar dengan Olucus, lubang cahaya, yang berada di tengah kubah. Keberadaan Pantheon membuktikan bahwa bangsa Roma kuno sangat mengagungkan dewa dewi mereka. Kini, rumah persembahan megah ini menjadi tempat pusara beberapa pimpinan Italia.
sumber : http://www.polomusealelazio.beniculturali.it
Tulisan M. AGRIPPA L. F. COS. TERTIUM FECIT artinya "Marcus Agrippa, son of Lucius, in his third consulate, made it." Meskipun masih diperdebatkan, pernyataan ini paradoks karena bukan Agrippa yang membangunnya mengingat Pantheon punya banyak bagian.

8. Piazza Navona

Piazza Navona adalah alun-alun luas yang memiliki tiga fountain sekaligus, yaitu Fontana dei Quattro Fiumi, Fontana dei Moro dan Fontana del Nettuno. Cocok untuk menghabiskan sore yang hangat di Roma.
sumber : http://europeantrips.org/piazza-navona.html/piazza-navona-2


Belanja oleh-oleh
1. OVS
Layaknya department store, OVS menjual kosmetik hingga pakaian. Harga kosmetik dimulai dari €1, sudah cukup kan untuk membeli oleh-oleh dengan tulisan made in Italy atau made in Germany. Tepat untuk membelikan oleh-oleh kosmetik, tas atau pakaian.
2. Souvenir, gantungan kunci, magnet kulkas, miniatur bangunan, dan lain-lain
Banyak sekali kios souvenir di sekitar ruas jalan Fontana di Trevi. Telusuri dan temukan banyak harta karun dengan harga dimulai dari €10 (sekitar Rp 160,000) untuk 10 buah gantungan kunci misalnya. 

Kuliner
Gelato
Sejak masa romawi kuno, kenikmatan dessert  ini sangat dikagumi hingga tersebar di seluruh dunia. Dengan berbagai pilihan rasa dan warna, gelato mampu menarik selera untuk mencicipinya. Kami mencoba gelato di sekitar Fontana di Trevi. Lengkapi jalan-jalan siang dengan kesegaran yang ditawarkan gelato. Rata-rata harga gelato per scoop adalah €2,5 (sekitar Rp 40,000)


Pasta

Pasta al dente! Bermacam pasta yang ditawarkan di Roma. Di sepanjang jalan dan taman anda bisa menemukan kios yang menjual pasta. Harga yang ditawarkan mulai dari €7 (sekitar Rp 112,000) pasta dan cola.Yang membedakan pasta Roma dan pasta lainnya adalah suasana, atmosfer memakan pasta di Roma. 
Ada teori yang bilang pasta berasal dari Cina, ada juga yang bilang dari Timur Tengah lalu dibawa ke Italia, selanjutnya Italian membuat resep agar pasta dapat awet yaitu dengan menjadikan adonan kering.

Pizza
Pizza adalah cinta sejati karena pizza tak pernah mengkhianati. Yep, that's right. Itulah sebabnya Elizabeth dalam kisah Eat, Pray and Love menjatuhkan pilihan kota kuliner di Roma. Pizza yang ditawarkan di Roma dijual hitung per gram nya. Saya menjadikan pizza sebagai sarapan, hampir semua kios menjual pizza.

Tiramisu POMPI
Masih suka yang manis-manis, cobalah dessert ini, tiramisu POMPI. Oh lala, delizioso!

Catatan kecil:
1. Cari penginapan melalui airbnb yang dekat dengan stasiun Metro.
Review saya terhadap Gualtiore, host kami.
Saran airbnb Apartment in Rome "Your House"
2. Sandal atau sport shoes? Jawabannya adalah sport shoes. Hari pertama saya mencoba keliling jantung Roma dengan sandal karena terinspirasi dengan wanita-wanita di pinterest yang pakai dress/rok dan sandal di musim semi, alhasil kaki saya sakit menapak jalan batu.

3. Awas rampok! Tingkat pendatang dan imigran yang tinggi sebanding dengan tingkat kriminalitas, membuat tingkat siaga Anda harus semakin tinggi pula. Pun sudah banyak kejadian aksi terorisme terjadi di Eropa, tentara siaga di setiap sudut jalan dan semua stasiun. Meskipun kehadiran mereka lumayan buat cuci mata, tapi ini artinya Roma bukanlah kota yang aman dan tentram.
Tentara ada dimana-mana. Biasanya mereka berjaga berdua, bahkan di jalan-jalan protokol. Hanya saja, jangan tanya arah ke mereka, rata-rata gak tahu jalan.
Sekian dulu cerita dari saya di Roma.
God bless you!💕

Punya pertanyaan seputar travelling ke Roma? Atau punya pengalaman tersendiri selama di Roma? Feel free to leave your comment below. :)
Ingin ke Italia? Yuk baca dulu tips-pemula-mengajukan-visa-schengen

Mumpung di Italia dna ingin ke Vatikan? baca di simple-guide-to-visit-vatican-museum
Cerita ini merupakan cerita terakhir Europe Trip saya, yang pernah diringkas semua biaya dan itinerary di ke-eropa-dengan-20-juta-selama-17-hari

Saturday 14 October 2017

Itinerary London 4 hari

20:38 0 Comments

My first impression about London: London itu seperti rujak! Gak cuma ada mangga, tapi ada pepaya, bengkoang, dan jambu biji. Begitulah keanekaragaman ras orang yang hidup di sana. Kebanyakan adalah ras Caucasian, Tionghoa dan tentu saja India. Selain Belanda, saya juga menjumpai banyak orang Indonesia di London.

Baca juga : Sebelumnya di Edinburgh
Transportasi di London
Oyster Card 
Oyster Card #junjunganque
Harga : mulai £15 dengan saldo £10 dan deposit £5
Oyster Card adalah kartu ajaib dengan konsep pay-as-you-go, Oyster Card bisa digunakan untuk transportasi bus, tube (kereta listrik), tram, DLR dan Overground. Kartu ini mirip dengan uang elektronik seperti Flazz, Tap cash, e-money yang kita gunakan untuk naik KRL atau Transjakarta. 
Kalau saldo-nya sudah hampir habis, bisa di top-up di mesin mandiri yang disediakan di semua stasiun. Top up bisa dilakukan dengan menggunakan uang kertas poundsterling.
Penampakan di pagi hari, High Street Kensington Underground Station. Nah, kalau melihat tanda lingkaran merah seperti itu, artinya Underground Station ya.

Berdasarkan pengalaman dan kebutuhan, kami lebih sering menggunakan Tube dan jalan kaki. Untuk tube, selama di sana, kami hanya menggunakan jalur Circle, District dan Piccadilly. Jangan khawatir, peta transportasi di London hampir sama seperti peta Transjakarta namun dengan versi yang lebih komplit. Tidak susah kok untuk memahaminya. Langsung praktek di sana aja ya. Gampang, beneran deh yang penting sudah tau tujuan terlebih dahulu.
 Peta ini bisa diunduh di https://tfl.gov.uk/maps/track/tube
Recommended hostel
Safestay London Kensington park
Harga : sekitar IDR 350,000 per malam per orang untuk mixed dorms 30 sleep.
Sarapan buffet disediakan dengan harga £4,5 per orang. Opsi lain, bisa juga beli roti, pisang dan susu di luar cuma ngabisin £2. Silahkan booking di Hostel World
sumber : https://tripvena.com/en/safestay-holland-park/133845316/bed-in-24-bed-dormitory-room.html

Lokasi hostel yang didominasi warna ungu ini, sangat strategis dari Victoria Station naik tube turun di High Street Kensington Station lalu berjalan kaki. Hostel ini murah, bersih, pelayanan okey (lebih okey Castle Rock Hostle di Edinburgh sih), ada ruang berkumpul dan tempat billiardnya. Dari hostel bisa langsung melihat pemandangan Holland Park yang aduhai alias banyak mas-mas dan mbak-mbak Eropa yang berjemur😂

Day I :
📍Kensington Palace
Download peta Kensington garden di sini.
Cukup berjalan kaki di siang yang terik ke Kensington Palace. Musim semi benar-benar memberikan kesempatan bagi matahari untuk memancarkan pesonanya. Saking panasnya adalah turis yang pakai payung, padahal se-Kensington gak ada yang pakai payung. Dasar Asia!🙈 Panasnya seperti panas Medan soalnya, gak usah pala sok-sok kali berjemur yee kan.
Istana Kensington terkenal saat menjadi tempat tinggal setelah Prince Charles dan Princess Diana menikah. Meskipun masih menjadi tempat tinggal beberapa bangsawan, Istana Kensington kini juga menjadi museum terbuka untuk publik.  Kalau tertarik dengan kehidupan dan sejarah tentang fashion Lady Diana, Anda bisa membeli tiket di sini . Harga tiket dewasa £15,5, buka dari 10.00-18.00.
Patung Queen Victoria di depan Kensington Palace.
Di depan Istana Kensington, terdapat Monumen Patung Queen Victoria. Patung marmer ini menggambarkan coronation Queen Victoria menjadi Ratu Kerajaan Inggris di umur 18 tahun. Lebih lanjut, dengarkan kisah tentang Queen Victoria melalui device anda dengan membaca barcode yang disediakan di depan patung.
Di siang hari itu, kami menghabiskan waktu bersantai di taman Kensington, seperti penduduk lokal lainnya.
Suasana di Kensington Garden, bebek-bebek yang berenang dengan damai.

📍Royal Albert Hall
Penggemar teater atau konser? Pasti pernah mendengar tentang Royal Albert. Gedung konser besar ini, terletak di Kensington.
Sebelum bertandang ke sini, cek dulu website Royal Albert Hall, siapa tau ada pertunjukan menarik pada saat tanggal kedatangan Anda. Ada yang berbayar, ada juga yang gratis.
sumber : https://www.royalalberthall.com
Day II : 
📍Buckingham Palace
Kami di depan Buckingham Palace. (baca : Baking'em, begitulah kira-kira Londoners) 
Buckingham, guyss!! Buckingham!!Betapa bahagianya akhirnya bisa melihat langsung istana yang biasanya dilihat di televisi tabung sejak kecil😂
Menuju Buckingham, kami naik tube dari High Street Kensington ke St. James Park, kemudian berjalan kaki. Tujuan utama ke Buckingham Palace adalah melihat prosesi pertukaran penjaga a.k.a Guard Changing setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 11 siang, tapi sayang sekali hari itu tidak ada guard changing ceremony.
Jadwal guard changing bisa dilihat di sini.

Tuh kan, no guard changing today..eta teh naon, si mas penjaganya malah sadar kamera.

📍Westminster Abbey-Parliament House-Big Ben 
Pesan dari sponsor (Faya & Tere yg katanya masih available dan berpesan 'Grab them fast'): makan siangnya di cafe Wesley's Grab&Co yang terletak di seberang Westminster Abbey. 
Upacara pernikahan Prince William dan Kate Middleton bak kisah dongeng berlangsung di Westminster Abbey. Cukup ditempuh dengan berjalan kaki dari Buckingham Palace.
House of Parliament, pusat pemerintahan Inggris. Dulunya sebagai Istana Westminster, tapi sekarang dijadikan tempat bertemunya House of Lords dan House of Commons. It where parliament happens. The Lords itu levelnya di atas Menteri. They have their final say on new laws. Ibaratnya DPR dan jabatan menteri.
House of parliament & Big Ben di Victoria Tower. Btw, semua serba Victoria ya di London ini. Sungai ini adalah Thames River dan Westminster Bridge-nya.

Big Ben!!!! Sampai juga anakmu di sini, mak😂 Jam raksasa empat sisi terbesar keempat di dunia. Jam super besar ini menjadi icon London, kamu bakal sah ke London bahkan Inggris kalau sudah berfoto di depan Big Ben. Setiap 15 menit sekali, Big Ben berdentang.  Tapi, sejak Senin 21 Agustus 2017, Big Ben akan berhenti berdentang selama 4 tahun, karena ada renovasi. Beruntungnya kami, ke London saat Big Ben masih berdentang.
Tips berfoto bagus untuk mendapat view Big Ben adalah dari Westminster Bridge. Selalu berhati-hati di area ini dan jaga barang bawaan Anda, karena sangat banyak pengunjung di Westminster.

📍Thames River & Westminster Bridge
Kalau Paris punya Sungai Seine, maka London punya sungai Thames. Warna sungai Thames sungguh cokelat, karena sungai ini menjadi jalur kapal-kapal dagang sejak zaman perang dunia.
Salah satu jembatan yang membelah Thames River adalah Westminster Bridge yang terletak di belakang Istana Westminster. 
Foto ini (walaupun miring karena Faya yg ambil fotonya), saya dedikasikan untuk Mas Aka yg sudah mau jauh-jauh datang ke London buat nemanin kita jalan. Sukses studynya di UK ya mas!

📍Tower Bridge
Kalau ingat film Wonder Woman terbaru yang diperankan Gal Gadot, pertama kali dia tiba di London dengan kapal yang menelusuri sungai Thames dan diperlihatkanlah Tower Bridge yang kokoh. Dan saya masih ingat Tower Bridge ini pernah menjadi cover buku pelajaran Bahasa Inggris waktu saya kelas II SMP, akhirnya sampai juga di sini😂
Tower Bridge, kokoh berdiri sejak 1894. Jembatan ini akan terangkat kalau ada kapal yang ingin melintas di bawahnya

Untuk menuju Tower Bridge, kami menumpangi Tube dari Underground Waterloo turun di Tower Hill. Setelah berfoto dan melewati Tower Bridge dengan berjalan kaki, kami pun menyempatkan diri untuk mencoba jajanan lokal, caramel nut seharga £2. Banyak gerobak yang menjual kacang panas, ibarat cilok lah, lengkap sudah perjalanan ala Londoners.

📍Primark-belanja puas harga murah!
Kehabisan baju? beli di Primark, basic tee cuma £2. Tas putus akibat kelebihan beban, beli aja di Primark backpack lucu cuma £7. Belum lagi baju-baju murah lucu lain yang gak bisa dibeli karena yakin koper gak kan muat. Ada juga kosmetik yang semua serba £1. Gak ngerti lagi lah, kalap di Primark. Oleh-oleh mending beli di sini aja, ya gimana namanya juga yang dibawain kan bukan satu dua orang yeee kan.
Aku betah lah hidup di London yang katanya 'mahal', selama ada Primark, aku pasti bisa bertahan hidup. #andalanque


📍China Town
Akhirnya makan enak haha. China Town itu artinya ya makan enak, makanan asia yang ada nasi, sup, daging ayam panggang dengan cita rasa Asia. Puji Tuhan..
Selain itu, ada juga ALL TIME FAVE RESTO : CHOPSTICK! Letaknya di depan King Cross Street Station. Wajib dicoba.
Sempat terpikir, apa aku buka Babi Panggang Karo aja ya di London? Pasti banyak yang suka apalagi kalau pakai andaliman.
Day III :
📍Buckingham Palace 
Karena kemarin gagal melihat Guard Changing Ceremony, kami pun mencoba peruntungan lagi. Dan ternyata gagal, there is no guard changing that day. Apa ini artinya aku harus kembali lagi ke London?
Patroli pangeran berkuda di sepanjang jalan menuju istana. 
Victoria Memorial di depan Buckingham.
📍London Eye at daylight
Cobain deh pengalaman melihat London dari London Eye, selama lebih kurang 30 menit. Tiket dapat dibeli online di sini, harga tiket mulai £19.50. 
Nikmati pemandangan arsitektur kota London yang tak terbatas. Ke-khas-an arsitektur Eropa memang selalu membuat kagum. Beraneka dari istana megah ratusan tahun silam hingga bangunan eksterior modern menghiasi London, termasuk Thames River. 
Londonnn, Londooonn, ingin ku kesana...woww woww..-The Cangcuters
Dari kiri searah jarum jam : London Eye; kapsul London Eye ; pemandangan London dari London Eye.
Kami : contoh turis Asia yang pakai payung, karena memang panas loh.🌞

📍Sherlock Holmes Museum
AAAAKKK!!!Benedict Cumberbatch!!!
Well, he is not Cumberbatch btw. Tetapi, ini adalah Bapak penjaga Museum Sherlock Holmes yang ramah dan sangat memahami perannya. Dedikasi yang tinggi, setia banget dimintai foto, gak cuek, mantap banget pelayanannya
Penggemar Sherlock Holmes harus mengunjungi museum yang terletak di 221B Baker Street ini. Naik tube turunnya di stasiun Baker Street ya, kemudian jalan kaki.
Di dalam Sherlock Museum juga dijual cenderamata Sherlock Holmes.
Acungkan tangan untuk yang suka Sherlock Holmes gara-gara Benedict Cumberbatch 🙋
Bagaimana pun juga si seksi Cumberbatch tidak bisa dipisahkan dari image witty, cuek, dan anehnya Sherlock Holmes. Love banget lah sama abang itu. Walaupun gak ketemu langsung, setidaknya sudah pernah berada di kotamu, bang.. Maaf ya sempat-sempatnya fan girling. 😗

📍London Eye at night
FAVOURITE PHOTO SPOT!
Pendar cahaya lampu pada lingkaran bianglala London Eye, kadang berwarna merah kadang berwarna biru. Lihat saja, indah sekali bukan, aslinya lebih indah lagi. Kami pun piknik di hari yang gelap musim semi itu, tepat di depan London Eye, sambil ketawa ketiwi gosip dan ngomongin orang yang pacaran di depan kami dengan berbagai pose, (biasalah sirik) hahaha. 
Mempesona sekali London pada malam itu, terlalu dingin untuk dilewatkan seorang diri.
Terima kasih untuk malam yang hangat di bawah London Eye💕
Day IV : 
📍Portobello Market-Toko Cenderamata
Berjalan kaki dari Safestay Hostel menuju Portobello Market untuk membeli oleh-oleh. Portobello Market terkenal dengan kios jalanannya yang murah dan bisa ditawar. Cenderamata itu sekitar £10 untuk 12 gantungan kunci/magnet kulkas.
Salah satu toko suvenir di Portobello Market.
Hanya empat hari saja di London, saya merasa sudah cukup karena harus ke London Gatwick terbang ke Roma. Sesampainya di Gatwick, saya pun mengembalikan Oyster Card dan refund, siapa tahu masih ada sisa uang di dalamnya. Lumayan.


"This was our happy place. It's not so happy now. WHY?"-sebuah tulisan di teralis Thames River.
Kesan saya mengenai London, sebenarnya, I'm not really into London, karena kotanya sudah terlalu ramai, banyak kendaraan lewat, polusi udara tinggi dan berisik layaknya kota metropolitan lain. Ada apa dengan London yg menjadi favorit wisatawan ini? Apa saya yang terlambat untuk bertandang ke London? Jangan-jangan tulisan, "London was a happy place but it wasn't so happy now" ini, ada benarnya ya. Meskipun begitu, tidak ada salahnya berplesir ke ibu kota kerajaan yang selama ratusan tahun tetap berdiri dan disegani dunia ini.
Saya ingin mematahkan mitos London itu mahal, the truth is London itu standard kok, standard seperti Eropa Barat lainnya ya, kecuali Swiss, karena Switzerland itu jauh lebih mahal. Susu sebotol aja lebih murah di London daripada di Jakarta.Juga mitos yang mengatakan bahwa London Kota Hujan (?). Uhmm, apa saya kurang beruntung ya, karena selama di sana saat musim semi, matahari bersinar dengan teriknya, meskipun ada satu hari gerimis.

Catatan kecil:
1. Bawa baju secukupnya saja, sisanya beli di Primark bajunya murah tapi bagus. Ada juga Sainsbury's kalau mau beli makanan yang murah.
2. Jangan pernah menukarkan uang di money changer di terminal kecuali terpaksa. Lebih baik tarik uang via atm loh, menurutku.
3. Guide to and from airport. Menuju Heathrow, kamu bisa menggunakan Oyster Card menumpangi Tube kemudian dilanjut dengan bus ke Heathrow. Menuju Gatwick (lebih dekat daripada HTW), juga bisa menggunakan Oyster Card dan menumpangi Tube. 
Tapi, kalau terburu-buru, mereka menyediakan Heathrow Express dari Paddington Station seharga £22 atau dari Victoria Station ke Gatwick dengan Gatwick Express £17.8.
4. Bawa sweater atau jaket yang tidak terlalu tebal, selalu pakai sunscreen, kacamata hitam, sepatu yang comfy untuk jalan kaki dan payung.
5. Bawa kartu remi dan beli Bertie Bott's Every Flavor Beans. Ituloh permen Harry Potter dengan aneka rasa, dari lime, vomit, hingga rasa upil. hahaha.  Biar liburan lebih seru! Malam hari setelah capek kesana kemari, kami pun bermain kartu di hostel. Permainan yang lucu-lucu dengan kartu remi. Kalau kalah makan permen Harry Potter.😃
6. Kalau pengen pipis, kami sih numpang di gedung perkantoran terdekat atau Rumah Sakit terdekat😆
God bless you😊
Jangan lupa baca juga Tips pemula mengajukan visa UK