Wednesday 8 March 2017

Jalan-jalan di Swiss : Danau hingga Pegunungan

12:46 30 Comments



Siapkan jaket tebal dan pundi-pundi anda, karena kita kan segera meluncur ke Negara dengan Biaya Hidup Paling Tinggi (also high Take home Pay dan kesejahteraan hidup yang tinggi) di Eropa dengan bentangan alam paling indah~

Bertolak dari Netherland menuju Switzerland. Melesat hingga 300 km/jam, kami menempuh Amsterdam ke Paris dengan Thalys, transit di Paris lanjut dengan TGV Lyria (96,50 Euro atau sekitar 1,360,000 rupiah)



“Wow jadi begini rasanya naik kereta cepat”
Thalys dan Lyria
Berplesir selama di Swiss, kami mengunakan Swiss Travel Pass. Swiss Travel Pass adalah all-in-one tiket untuk menjelajahi Swiss dengan transportasi publik seperti kereta, bus, tram dan kapal serta potongan 50% jika anda ingin menaiki gondola atau kereta gunung di Pegunungan Alpen (Jungfrau Region). Seperti motto mereka : Enjoy total travel freedom – with just a single ticket. Juga free entrance 500 museum.

Siahkan dicek di https://www.swiss-pass.ch/swiss-pass/

Budget dan itinerary Europe Trip lengkap, bisa dilihat di http://keep-wanderlust.blogspot.co.id/2016/07/ke-eropa-dengan-20-juta-selama-17-hari.html


Zurich


saturday night di Stasiun Zurich HB

Sama seperti negara Eropa lainnya, mereka memiliki tourist information yang lengkap dan gratis di setiap stasiun besar kereta. Jadi, kalau ada perlu apa2 atau pertanyaan, carilah logo i. Mereka menyediakan informasi lengkap dan peta-peta kota secara gratis.
Tourist Information di Stasiun Zurich HB
angsa-angsa berenang damai di danau Zurich

screenshot jadwal kereta SBB CFF FFS tujuan Winfelden (tujuan kami)
Selama beberapa hari di Swiss, kami mengamati bahwa masyarakat di sana adalah masyarakat yang elegan dan tenang. Contoh, selama di kereta, kami memperhatikan orang-orang tidak ada yang ketawa ngakak, mereka tertawa pelan dengan indahnya. Tidak ada yang tidur di kereta, kalau bukan mendengar musik, mengobrol, membaca buku, dan kerja di laptop masing-masing.

Pesiar di Danau Lucerne dan Danau Interlaken

Danau Lucern, danau keempat terbesar di Switzerland, terletak di kota Lucern, sebuah kota klasik tak jauh dari Zurich. Tiba di Stasiun Luzern, dibutuhkan 3 menit untuk berjalan ke Luzern Bahnhofquai, dermaga tempat kami menunggu kapal untuk pesiar di Danau Lucern. Jadwal kapal berikutnya pukul 15.15 waktu setempat dengan cuaca mendung dan gerimis mengguyur, suasana dermaga terlihat sepi.
suasana di dermaga Lucern..kelabu
Kapal yang kita naiki di Lucern.

Lucern menyajikan pemandangan pegunungan dan bangunan heritage yang mengelilingi Danau Lucern selama lebih dari 2 jam.
Fairytale comes true, kabut2 di rumah kayunya epic banget


Kapal ini terdiri atas dua kelas, 1st class dan 2nd class. 1st class terletak di dek atas, sementara 2nd class di dek bawah. Semua tergantung travel pass yang anda punya.
berfoto di dek depan ruang nakhoda. Ini ekspresi sesaat sebelum awak kapal datang dan ternyata tempat ini dilarang masuk.

Perpaduan antara tetesan air hujan dan kabut mendekor rumah-rumah kayu di bibir danau, layaknya tanah impian di negeri dongeng. Saya tidak membayangkan Lucern akan semolek ini. 
Di kapal ini juga ada chef yang siap menyajikan berbagai meal and beverage yang bisa menghangatkan.


average harga untuk makan berdua *buseet* CHF 53 atau sekitar 697,000 rupiah
Selain Lucern, kami juga menaiki kapal pesiar di Danau Interlaken keesokan harinya. Danau Interlaken terletak di kota Interlaken, di bawah kaki pegunungan Alpen. Dari atas kapal pesiar di Interlaken , kami bisa melihat pemandangan kaki pegunungan alpen dan air terjun yang mengalir di sisi pegunungan.
interlaken
 Menaiki kapal pesiar selama dua jam di Interlaken, kita diperbolehkan berhenti dan keluar dari kapal  untuk jalan-jalan sebentar di salah satu dermaga (maaf lupa). Tapi karena saat itu hujan gerimisnya agak deras, kami gak bisa pergi terlalu jauh. Dingin banget.


Interlaken Lake

Interlaken Lake dan Pegunungan Alpen

Rheinfall. The biggest waterfall in Europe.


Baru kali ini kami menaiki kapal kayu melawan derasnya arus air terjun untuk mencapai satu tebing untuk titik mengambil foto.
Lebar 150 m dan tinggi 23 meter menjadikan Rheinfall sebagai air tejun terbesar di Eropa. Tidak ada air terjun lain di Eropa yang akan memberikan anda pengalaman boat trip seperti di Rheinfall. Kami pun mencoba boat trip seharga CHF 12 (sekitar 157,000 rupiah)  menuju tebing di pertengahan deburan air yang jatuh. Menakjubkan.

Boat yang menuju tebing air terjun
suasana di dalam boat (tanpa life vest). Tapi lebih safety lah daripada kapal kayu di danau toba haha


Tebing dan tangga yang ada di tengah air terjun adalah spot foto.

First, Alpen.


Alpeeeeeenn!!!!!!!!!!! 
Alpen, Switzerland selalu berada dalam daftar rekomendasi destinasi bersalju.


Perjalanan ke alam kala itu seperti membawa kami ke negeri dongeng. Dengan kereta uap lawas menelusuri  pinggiran Danau Interlaken hingga berpapasan dengan Pegunungan Alpen. Perpaduan hijau zamrud  dan putih kapas ditambah rumah-rumah kayu yang hangat. Tidak ada suara bising kendaraan, yang ada hanya suara alam menggema. Aroma rerumputan yang basah karena hujan mengingatkanku pada kesejukan.
Jendela kereta uap bisa dibuka seperti KRL untuk mengambil foto dan menikmati pemandangan

Sebagai orang tropis yang sama sekali belum pernah menyentuh salju, di hari kedua, kami pun bangun pagi untuk menaiki kereta ke stasiun Bern. Kereta listrik sampai stasiun Interlaken Ost, dilanjut dengan kereta uap  hingga tiba di stasiun Grindelwald.
Sepanjang jalan, banyak toko-toko souvenir dengan harga affordable hingga tak terjangkau. Toko tutup jam 6 sore.

Pemandangan ketika jalan kaki dari stasiun Grindelwarld ke stasiun Gondola First

Berbekal jaket bulu, boots, topi kupluk dan sarung tangan yang sudah dipersiapkan, kami pun berjalan menuju stasiun gondola First, yaitu stasiun pertama dalam tour Alpen. Kalau anda punya waktu dan dana yang cukup, bisa saja langsung menuju Jungfraujoch (spare waktu 3 hari) , puncak tertinggi di Eropa.
Keuntungan memiliki Swiss Travel Pass adalah mendapatkan diskon 50% untuk menaiki gondola, sehingga kami cukup membayar CHF 29 (sekitar 380,000 rupiah).


Sebelum mencapai First kami berhenti di dua stasiun sebelumnya yaitu, Bort dan Schreckfeld. Sampai di Bort saja, sebenarnya sudah ada salju, namun ini tak menghentikan langkah kami untuk naik gondola lagi hingga sampai First. Menyentuh salju kemudian berfoto.
Tap ticket pada setiap stasiun untuk dapat naik gondola
First, 2168 m atau 7113 ft, tepiskan bayangan anda bahwa salju akan membuat anda menggigil. Nyatanya di First lebih hangat daripada di stasiun paling bawah. 
Puji Tuhaaann!!! Sampai di First ! :))

Sebenarnya salju itu ya begini saja, sejauh mata memandang cuma putiiiihhh
Masih banyak destinasi Jungfrau Region yang ingin saya sambangi. Semoga di lain waktu, masih ada kesempatan.
Update Mei 2017 :
Puji Tuhan kesampaian juga ke Jungfraujoch..


Kontur Jungfrau Region, Alpen
Peta segala transportasi di Alpen. Bisa dilihat di sebelah kiri, adalah First. Silahkan dicari Jungfrau dimana😍


Travelling is like flirting with life. Its like saying, I would  stay and love you, but I have to go.-Lisa St Aubin de Teran.

Catatan kecil :
1.    Beli Swiss Travel Pass untuk menghemat perjalanan (sangat menghemat). Bisa untuk naik kapal, tram, bus, dan kereta. Kecuali memasuki Jungfrau Region, kamu harus beli tiket lagi namun dapat diskon 50% harga dengan Swiss Travel Pass.
2.    Salah satu souvenir yang berkesan adalah bila anda melakukan perjalanan dan mengirimkan kartu pos ke kerabat/teman anda di Indonesia. Contoh, saya mengirimkan kartu pos dari Swiss dengan hanya CHF 1 (sekitar 13,000an rupiah, dibanding mengirim kartu pos dari Indonesia ke Eropa sekitar 6,000 rupiah).
3.    Jangan kaget setelah dari Belanda lalu ke Swiss, lonjakan harga yang begitu tinggi. Sebagai contoh, kereta listrik dari Zurich Hb menuju Winterthur (kurang lebih 40 menit), seharga CHF 27 (sekitar 355,000 rupiah) .
4.    Untuk menaiki tram di kota, meskipun tidak ada pemeriksaan tiket atau tapping tiket, anda harus tetap membeli tiket. Karena bila ketahuan tidak memiliki tiket, denda yang dikenakan cukup tinggi yaitu CHF 100 (sekitar 1,3 juta rupiah)
5. Jika ingin membeli suvenir seperti jam tangan (Swiss terkenal akan jam tangannya), anda bisa melihat banyak toko suvenir di sepanjang jalan stasiun Grindelwald. Harga mulai dari CHF 70 (sekitar 921,000 rupiah) hingga CHF 1000-an.
6. Volg. Supermarket mini layaknya indomart, tempat anda bisa membeli cokelat asli Swiss.


Danke keluarga Scherer for nice staying and warm welcome. Makasi bibiik 😽


God bless you..